Sabtu, 12 Februari 2011

Kunci Kesuksesan itu Sabar





Definisi sabar, ada 7 diantaranya adalah sebagai berikut :
1). Sabar adalah menunda respons, tidak langsung nyambar. Ini juga kunci dari kecerdasan emosi. Stimulus yang masuk ke thalamus untuk masuk neokortex butuh waktu sekitar 6 detik. Kalau belum 6 detik akan dibajak oleh amikdala ( pusat emosi di otak )
2). Sabar adalah menyatukan badan dan pikiran di satu tempat
3). Sabar yaitu kata kerja aktif bukan pasif. Sabar sangat cocok dalam dunia bisnis, sabar itu aktif bukan berdiam diri dan dilakukan sampai berhasil. Ketika ada stimulus, jangan langsung dikasih respons kita pause dulu terutama pada stimulus yang berbahaya, yang menyebabkan kita marah. Rumusnya adalah SPP : STOP, PIKIR, PILIH .
4). Sabar adlah menyesuaikan tempo kita dengan tempo orang lain
5). Sabar adalah menikmati prosesnya tanpa terganggu hasil akhir. Orang yang sabar adalah orang yang menjalani prosesnya. Yang lebih nikmat dalam hidup ini adalah prosesnya bukan hasilnya. Jangan terpaku pada hasil, karena hasil itu di luar kita, itu adalah urusan Tuhan.
Sabar jangan hanya saat susah tapi saat senang juga. Orang sabar pasti kaya, minimal kaya bathin.
6). Sabar adalah hidup selaras dengan hukum ala, bisa jalan sesuai dengan tarian alam semesta, ritme alam semesta. Kalau kita grusa - grusu yang harus dilakukan adalah DUDUK MEDITASI ( selama kurang lebih 10 menit ) fokuskan pada nafas kita.
7). Sabar yakni melakukan SATU HAL DI SATU WAKTU.

Aplikasikan sabar dalam kehidupan kita sehari - hari maka kesuksesan dan kebahagiaan akan segera kita raih.

Minggu, 06 Februari 2011

Elang Jawa

    Elang Jawa atau dalam nama ilmiahnya Spizateus Bartlesi adalah salah satu Spesies Elang berukuran sedang yang endemik di Pulau Jawa. Satwa ini dianggap identik dengan lambang negara Republik Indonesia, yaitu Garuda Dan sejak 1992, burung ini ditetapkan sebagai maskot satwa langka Indonesia





Elang yang bertubuh sedang sampai besar, langsing, dengan panjang tubuh antara 60-70 cm(dari ujung paruh hingga ujung ekor).

Kepala berwarna coklat kemerahan (kadru), dengan jambul yang tinggi menonjol (2-4 bulu, panjang hingga 12 cm) dan tengkuk yang coklat kekuningan (kadang nampak keemasan bila terkena sinar matahari). Jambul hitam dengan ujung putih; mahkota dan kumis berwarna hitam, sedangkan punggung dan sayap coklat gelap. Kerongkongan keputihan dengan garis (sebetulnya garis-garis) hitam membujur di tengahnya. Ke bawah, ke arah dada, coret-coret hitam menyebar di atas warna kuning kecoklatan pucat, yang pada akhirnya di sebelah bawah lagi berubah menjadi pola garis (coret-coret) rapat melintang merah sawomatang sampai kecoklatan di atas warna pucat keputihan bulu-bulu perut dan kaki. Bulu pada kaki menutup tungkai hingga dekat ke pangkal jari. Ekor kecoklatan dengan empat garis gelap dan lebar melintang yang nampak jelas di sisi bawah, ujung ekor bergaris putih tipis. Betina berwarna serupa, sedikit lebih besar.

Iris mata kuning atau kecoklatan; paruh kehitaman; sera (daging di pangkal paruh) kekuningan; kaki (jari) kekuningan. Burung muda dengan kepala, leher dan sisi bawah tubuh berwarna coklat Kayu manis terang, tanpa coretan atau garis-garis.

Ketika terbang, elang Jawa serupa dengan elang brontok (Spizaetus cirrhatus) bentuk terang, namun cenderung nampak lebih kecoklatan, dengan perut terlihat lebih gelap, serta berukuran sedikit lebih kecil.

Bunyi nyaring tinggi, berulang-ulang, klii-iiw atau ii-iiiw, bervariasi antara satu hingga tiga suku kata. Atau bunyi bernada tinggi dan cepat kli-kli-kli-kli-kli. Sedikit banyak, suaranya ini mirip dengan suara elang brontok meski perbedaannya cukup jelas dalam nadanya.


Penyebaran, ekologi dan konservasi


Elang Jawa, Kebun Binatang Bandung
Sebaran elang ini terbatas di Pulau Jawa, dari ujung barat (Taman Nasional Ujung Kulon) hingga ujung timur diSemenanjung Purwo. Namun demikian penyebarannya kini terbatas di wilayah-wilayah dengan hutan primer dan di daerah perbukitan berhutan pada peralihan dataran rendah dengan pegunungan. Sebagian besar ditemukan di separuh belahan selatan Pulau Jawa. Agaknya burung ini hidup berspesialisasi pada wilayah berlereng.
Elang Jawa menyukai ekosistem hutan hujan tropika yang selalu hijau, di dataran rendah maupun pada tempat-tempat yang lebih tinggi. Mulai dari wilayah dekat pantai seperti di Ujung Kulon dan Meru Betiri, sampai ke hutan-hutan pegunungan bawah dan atas hingga ketinggian 2.200 m dan kadang-kadang 3.000 mdpl.
Pada umumnya tempat tinggal elang jawa sukar untuk dicapai, meski tidak selalu jauh dari lokasi aktivitas manusia. Agaknya burung ini sangat tergantung pada keberadaan hutan primer sebagai tempat hidupnya. Walaupun ditemukan elang yang menggunakan hutan sekunder sebagai tempat berburu dan bersarang, akan tetapi letaknya berdekatan dengan hutan primer yang luas.
Burung pemangsa ini berburu dari tempat bertenggernya di pohon-pohon tinggi dalam hutan. Dengan sigap dan tangkas menyergap aneka mangsanya yang berada di dahan pohon maupun yang di atas tanah, seperti pelbagai jenis reptill, burung-burung sejenis walik,punai dan bahkan ayam kampung. Juga mamalia berukuran kecil sampai sedang seperti tupai dan bajing,musang,kalong, sampai dengan anak monyet
Masa bertelur tercatat mulai bulan Januari hingga Juni. Sarang berupa tumpukan ranting-ranting berdaun yang disusun tinggi, dibuat di cabang pohon setinggi 20-30 di atas tanah. Telur berjumlah satu butir, yang dierami selama kurang-lebih 47 hari.
Pohon sarang merupakan jenis-jenis pohon hutan yang tinggi, seperti rasamala (Altingia excelsa), pasang(Lithocarpus dan Quercus),tusam (Pinus merkusii),puspa (Schima wallichii), dan Ki serum (Eugenia clavimyrtus). Tidak selalu jauh berada di dalam hutan, ada pula sarang-sarang yang ditemukan hanya sejarak 200-300 m dari tempat rekreasi.
Di habitatnya, elang Jawa menyebar jarang-jarang. Sehingga meskipun luas daerah agihannya, total jumlahnya hanya sekitar 137-188 pasang burung, atau perkiraan jumlah individu elang ini berkisar antara 600-1.000 ekor.Populasi yang kecil ini menghadapi ancaman besar terhadap kelestariannya, yang disebabkan oleh kehilangan habitat dan eksploitasi jenis. Pembalakan Liardan Konversi hutan menjadi lahan pertanian telah menyusutkan tutupan hutan primer di Jawa. Dalam pada itu, elang ini juga terus diburu orang untuk diperjual belikan di pasar gelap sebagai satwa peliharaan. Karena kelangkaannya, memelihara burung ini seolah menjadi kebanggaan tersendiri, dan pada gilirannya menjadikan harga burung ini melambung tinggi.
Mempertimbangkan kecilnya populasi, wilayah agihannya yang terbatas dan tekanan tinggi yang dihadapi itu, organisasi konservasi dunia,IUCN memasukkan elang Jawa ke dalam status EN (Endangered, terancam kepunahan).  Demikian pula, Pemerintah Indonesia menetapkannya sebagai hewan yang dilindungi. 

Catatan taksonomis


Sesungguhnya keberadaan elang Jawa telah diketahui sejak sedini tahun 1820, tatkala van hasselt dan Heinrich kuhl mengoleksi dua spesimen burung ini dari kawasan Gunung Salakuntuk Museum Leiden, Negeri Belanda.Akan tetapi pada masa itu hingga akhir abad-19, spesimen-spesimen burung ini masih dianggap sebagai jenis elang brontok
Baru di tahun 1908, atas dasar spesimen koleksi yang dibuat oleh Max Bartels dari Pasir Datar, Sukabumi pada tahun 1907, seorang pakar burung di Negeri Jerman, O. Finsch, mengenalinya sebagai takson yang baru. Ia mengiranya sebagai anak jenis dari Spizaetus kelaarti, sejenis elang yang ada di Sri Lanka. Sampai kemudian pada tahun 1924, Prof. Streeseman memberi nama takson baru tersebut dengan epitet spesifik bartelsi, untuk menghormati Max Bartels di atas, dan memasukkannya sebagai anak jenis elang gunung Spizateu
Demikianlah, burung ini kemudian dikenal dunia dengan nama ilmiah Spizaetus nipalensis bartelsi, hingga akhirnya pada tahun 1953 D. Amadon mengusulkan untuk menaikkan peringkatnya dan mendudukkannya ke dalam jenis yang tersendiri, Spizaetus bartelsi.

(Sumber Wikipedia. Foto conservation international indonesia)



.

Kamis, 03 Februari 2011

Belajar Google Sketch Up itu Mudah

Google SketchUp adalah sebuah software grafis 3D yang cukup heboh baru-baru ini. SketchUp menawarkan cara baru merancang gambar 3D tidak seperti program grafis pada umumnya. SketchUp simple dan tidak ribet, namun memiliki kemampuan yang luar biasa. SketchUp menjadi pembicaraan umum sejak diakuisisi oleh Google dari perusahaan @Last Software dan dibagikan secara gratis. Walaupun ada versi SketchUp yang komersil, SketchUp free sudah sangat mumpuni dan powerfull.
Banyak yang dapat diperbuat menggunakan SketchUp, dari merancang gedung eksterior, interior, membuat model produk, membuat model mobil, membuat objek organik seperti pohon, membuat pemodelan mesin, membuat model untuk game. SketchUp dapat dipergunakan oleh siapa saja dan untuk apa saja. SketchUp dapat dipergunakan oleh kalangan amatir atau pemula, hingga para profesional.

  • Google SketchUp Pro 6 adalah program pemodelan 3D bagi profesional desain
  • Versi profesional SketchUp mendukung profesional desain untuk menggali dan mengkomunikasikan konsep desain yang kompleks.
  • Selain seluruh fitur yang tersedia di Google SketchUp 6; dengan Google SketchUp Pro 6, Anda dapat:
  • Mengekspor dalam format 2D lainnya:
  • Portable Document Format (.pdf)
  • Encapsulated PostScript Format (.eps)
  • Epix (.epx)
  • AutoCAD (.dwg, .dxf)
  • Mengekspor model 3D ke format lainnya:
  • 3DS (.3ds)
  • AutoCAD DWG (.dwg)
  • AutoCAD DXF (.dxf)
  • FBX (.fbx).
  • OBJ (.obj)
  • XSI (.xsi)
  • VRML (.vrml)
Sejak keberadaannya Google sketchup sudah banyak membantu orang dalam menuangkan idenya ke sebuah gambar 3D dengan mudah,dan tidak membutuhkan spesifikasi komputer yang tinggi,.

    Pola Pikir untuk memudahkan anda belajar Sketch up

  • Tentukan gambar yang akan anda gambar.
  • Putuskan anda memulainya dari mana.
  • Berfikir anda menjadi tukang yang mengerjakan gambar tersebut,sehingga apabila anda merealisasikan gambar tersebut,akan mudah pula mengerjakannya.
  • Tertib dan Rapih,
  • Berani mencoba dan mencoba gambar2 dinamis yang sulit,.
  • selalu mengelompokan gambar yg berbeda,.
  • Selamat Mencoba


Beberapa Contoh Gambar,.













Pengelolaan Ekspedisi Perjalanan Untuk Perintisan

Mutiara Edisi 376,2 Juli - 15 Juli 1986

  Berbagai Ekspedisi kini banyak dilakukan oleh Kelompok Pecinta Alam dan Petualang di Indonesia.Mereka Mendaki Gunung,Memanjat Tebing,Menyusuri Sungai,Menyebrangi Lautan,atau Menyelusup lubang gelap di Bawah Tanah.Kata "Penelitian Ilmiah" Kadang-kadang terselip pula di antara setumpuk Kegiatan yang penuh Marabahaya itu, 
Apakah Ekspedisi itu? Di Ranu Kumbolo,Gunung Semeru,pernah terlihat torehan pisau di sebuah tebing tanah yang bertulis huruf besar : Ekspedisi Semeru", Lengkap pula nama-nama "Penakluk" gunung itu,Apa yang telah mereka lakukan? Mereka cuma Mendaki gunung yang pernah ribuan kali di jejaki manusia.Mereka pun tidak melakukan sesuatu yang baru atau penelitian di satu bidang ilmu tertentu.Apa yang mereka lakukan pun tidak lagi memerlukan suatu pengorganisasian yang rumit,lantaran Semeru bukan lagi gunung yang sukar didekati atau jauh dari keramaian manusia. 
Jadi,Kegiatan manakah yang patut disebut ekspedisi?.Berbagai kegiatan di alam mempunyai batasan tersendiri untuk suatu ekspedisi,Untuk mendaki gunung,ekspedisi bisa berarti sebagai suatu kegiatan dari kelompok pendaki gunung yang terorganisasi untuk mengeksplorasi atau memanjat gunung disalah satu daerah dunia yang sulit di jangkau.Kegiatan ekspedisi itu dapat lebih dirinci,Seperti misalnya mencapai puncak dari gunung yang belum pernah atau masih jarang didaki,atau memanjat gunung dengan lintasan baru yang belum pernah atau jarang dilalui oleh kelompok lain?. 
Ukuran untuk menyebut suatu kegiatan sebagai ekspedisi bagi setiap bidang kegiatan di alam memang tak sama.suatu ekspedisi penelusuran Gua, misalnya,ukurannya tak tergantung apakah gua itu terletak di dekat kota atau daerah yang sulit di capai,Barangkali ukuran yang tepat adalah; Berapa panjang lorong dibawah tanah itu,Bagaimana tingkat kesulitan gua tersebut,apakah gua itu belumpernah di telusuri atau belum di petakan oleh kelompok lain. 
Suatu ekspedisi Penyelusuran sungai barangkali melihat apakah sungai tersebut masih jarang atau belum pernah ditelusuri,apakah masih ada Riam-riam yang belum pernah atau jarang dilewati,apakah sungai itu melewati daerah yang terpencil,atau berapa jauh jarak sungai yang akan di telusuri itu,Untuk kegiatan di laut, Mungkin yang akan di pakai sebagai ukuran adalah: sarana apa yang akan di pakai untuk melayarinya? Perahu Layar yang kecil,Rakit dari Papirus atau perahu kecil yang bercadik. 
Semuanya memang mempunyai batasan dan ukuran tersendiri,Kendati demikian,batasan ekspedisi seperti contoh diatassebenarnya mempunyai persamaan yang bisa dirangkum dalam satu kalimat Sederhana,yaitu:Perjalanan atau penjelajahanuntuk tujuan tertentu yang berkenaan dengan penemuan dan perintisan.Untuk mencapai tujuan itu,tentu saja perjalanan atau penjelajahan itu membutuhkan pengorganisasian yang baik dan rumit. 
Bagaimana merencanakan dan mengelola suatu ekspedisi yang baik? Tony Land dalam bukunya berjudul The Expedition Handbook (London,1978) Membagi suatu kegiatan ekspedisi dalam pembabakan seperti tertera pada gambar di sini. 


Tujuan 
 
Membuat tujuan ekspedisi tidak semudah seperti yang di perkirakan karena merumuskannya harus berdasarkan realitas dantidak boleh terlalu berambisi,sebagai contoh,apakah tujuan ekspedisi itu. 
Sesuai dengan dana yang tersedia,apakah kemampuan Anggota ekspedisi cukup untuk melakukannya,apakah punya aktu untuk melaksanakannya,hingga selesai,dan apakah Izin untuk melakukannya dapat di peroleh? 
Setiap anggota harus mengetahui secara jelas apakah tujuan ekspedisi itu,Ini untuk Menghidari kesalah pahaman yang mungkin akan terjadi kemudian.Tujuan ini pula yang akan menjadi patokan apakah suatu ekspedisi itu berhasil atau gagal.suatu ekspedisi yang tujuannya untuk berlatih mendaki tebing curam di pegunungan Jayawijaya misalnya,tentu tidak bisa dikatakan gagal apabila para pemanjatnya tidak berhasil mencapai puncak Jayakesuma di Carstenz Pyramid yang berketinggian 4,484 Mdpl (meter diatas permukaan air laut). 
Sebaliknya,meskipun berhasil mencapai ketinggian 6500 meter di Pegunungan Himalaya,tetapi suatu kelompok pendaki gunung dikatakan telah gagal dalam ekspedisinya karena tujuan mereka sebenarnya adalah mencapai puncak gunungyang berketinggian 6.700 meter.- 
Bersambung...... 


Avro Lancaster





Sejarah

Sejarah, dalam bahasa Indonesia berati kejadian masa lalu yang berhubungan dengan kepentingan orang banyak. Ilmu Sejarah mempelajari berbagai kejadian yang berhubungan dengan kemanusiaan di masa lalu. Sejarah dibagi ke dalam beberapa sub dan bagian khusus lainnya sepertikronologi, historiograf, genealogi, paleografi, dan kliometrik. Orang yang mengkhususkan diri mempelajari sejarah disebut sejarawan. Kata "sejarah" secara harafiah berasal dari kata Arab (شجرة: šajarah) yang artinya pohon. Dalam bahasa Arab sendiri sejarah disebut تاريخ (tarikh). Kata "tarikh" dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih adalah "waktu". Ilmu Sejarah juga disebut sebagai Ilmu Tarikh atau Ilmu. peninggalan-peninggalan zaman dulu sudah hampir punah. Ketidak pedulian orang sekitar tentang sejarah yang mengakibatkan hilangnya peninggalan zaman dahulu


Etimologi

Kata sejarah secara harafiah berasal dari kata Arab (شجرة: šajaratun) yang artinya pohon. Dalam bahasa Arab sendiri, sejarah disebut tarikh (تاريخ ). Adapun kata tarikh dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih adalah waktu atau penanggalan. Kata Sejarah lebih dekat pada bahasa Yunani yaitu historia yang berarti ilmu atau orang pandai. Kemudian dalam bahasa Inggris menjadi history, yang berarti masa lalu manusia. Kata lain yang mendekati acuan tersebut adalahGeschichte yang berarti sudah terjadi.



Klasifikasi

Karena lingkup sejarah sangat besar, perlu klasifikasi yang baik untuk memudahkan penelitian. Bila beberapa penulis seperti H.G. Wells, Will Durant, dan Ariel Durant menulis sejarah dalam lingkup umum, kebanyakan sejarawan memiliki keahlian dan spesialisasi masing-masing.

Ada banyak cara untuk memilah informasi dalam sejarah, antara lain:
Berdasarkan kurun waktu (kronologis).
Berdasarkan wilayah (geografis).
Berdasarkan negara (nasional).
Berdasarkan kelompok suku bangsa (etnis).
Berdasarkan topik atau pokok bahasan (topikal).

Dalam pemilahan tersebut, harus diperhatikan bagaimana cara penulisannya seperti melihat batasan-batasan temporal dan spasial tema itu sendiri. Jika hal tersebut tidak dijelaskan, maka sejarawan mungkin akan terjebak ke dalam falsafah ilmu lain, misalnya sosiologi. Inilah sebabnya Immanuel Kant yang disebut-sebut sebagai Bapak Sosiologi mengejek sejarah sebagai "penata batu-bata" dari fakta-fakta sosiologis.

Banyak orang yang mengkritik ilmu sejarah. Para pengkritik tersebut melihat sejarah sebagai sesuatu yang tidak ilmiah karena tidak memenuhi faktor-faktor keilmuan, terutama faktor "dapat dilihat atau dicoba kembali", artinya sejarah hanya dipandang sebagai pengetahuan belaka, bukan sebagai ilmu. Sebenarnya, pendapat ini kurang bisa diterima akal sehat karena sejarah mustahil dapat diulang walau bagaimana pun caranya karena sejarah hanya terjadi sekali untuk selama-lamanya. Walau mendapat tantangan sedemikian itu, ilmu sejarah terus berkembang dan menunjukkan keeksisannya dalam tataran ilmu.

Catatan sejarah

Ahli sejarah mendapatkan informasi mengenai masa lampau dari berbagai sumber, seperti catatan yang ditulis atau dicetak, mata uang atau benda bersejarah lainnya, bangunan dan monumen, serta dari wawancara (yang sering disebut sebagai "sejarah penceritaan", atau oral history dalam bahasa Inggris). Untuk sejarah modern, sumber-sumber utama informasi sejarah adalah: foto, gambar bergerak (misalnya: film layar lebar), audio, dan rekaman video. Tidak semua sumber-sumber ini dapat digunakan untuk penelitian sejarah, karena tergantung pada periodeyang hendak diteliti atau dipelajari. Penelitian sejarah juga bergantung pada historiografi, atau cara pandang sejarah, yang berbeda satu dengan yang lainnya.

Ada banyak alasan mengapa orang menyimpan dan menjaga catatan sejarah, termasuk: alasan administratif (misalnya: keperluan sensus, catatan pajak, dan catatan perdagangan), alasan politis (guna memberi pujian atau kritik pada pemimpin negara, politikus, atau orang-orang penting), alasan keagamaan, kesenian, pencapaian olah raga (misalnya: rekor Olimpiade), catatan keturunan (genealogi), catatan pribadi (misalnya surat-menyurat), dan hiburan.

Namun dalam penulisan sejarah, sumber-sumber tersebut perlu dipilah-pilah. Metode ini disebut dengan kritik sumber. Kritik sumber dibagi menjadi dua macam, yaitu ekstern dan intern. Kritik ekstern adalah kritik yang pertama kali harus dilakukan oleh sejarawan saat dia menulis karyanya, terutama jika sumber sejarah tersebut berupa benda. Yakni dengan melihat validisasi bentuk fisik karya tersebut, mulai dari bentuk, warna dan apa saja yang dapat dilihat secara fisik. Sedang kritik intern adalah kritik yang dilihat dari isi sumber tersebut, apakah dapat dipertanggungjawabkan atau tidak.

Wawancara juga dipakai sebagai sumber sejarah. Namun perlu pula sejarawan bertindak kritis baik dalam pemilahan narasumber sampai dengan translasi ke bentuk digital atau tulisan.

Sejarah dan Prasejarah

Dulu, penelitian tentang sejarah terbatas pada penelitian atas catatan tertulis atau sejarah yang diceritakan. Akan tetapi, seiring dengan peningkatan jumlah akademik profesional serta pembentukan cabang ilmu pengetahuan yang baru sekitar abad ke-19 dan 20, terdapat pula informasi sejarah baru. Arkeologi, antropologi, dan cabang-cabang ilmu sosial lainnya terus memberikan informasi yang baru, serta menawarkan teori-teori baru tentang sejarah manusia. Banyak ahli sejarah yang bertanya: apakah cabang-cabang ilmu pengetahuan ini termasuk dalam ilmu sejarah, karena penelitian yang dilakukan tidak semata-mata atas catatan tertulis? Sebuah istilah baru, yaitu nirleka, dikemukakan. Istilah "prasejarah" digunakan untuk mengelompokkan cabang ilmu pengetahuan yang meneliti periode sebelum ditemukannya catatan sejarah tertulis.

Pada abad ke-20, pemisahan antara sejarah dan prasejarah mempersulit penelitian. Ahli sejarah waktu itu mencoba meneliti lebih dar sekadar narasi sejarah politik yang biasa mereka gunakan. Mereka mencoba meneliti menggunakan pendekatan baru, seperti pendekatan sejarah ekonomi, sosial, dan budaya. Semuanya membutuhkan bermacam-macam sumber. Di samping itu, ahli prasejarah seperti Vere Gordon Childe menggunakan arkeologi untuk menjelaskan banyak kejadian-kejadian penting di tempat-tempat yang biasanya termasuk dalam lingkup sejarah (dan bukan prasejarah murni). Pemisahan seperti ini juga dikritik karena mengesampingkan beberapa peradaban, seperti yang ditemukan di Afrika Sub-Sahara dan di Amerika sebelum kedatangan Columbus.

Akhirnya, secara perlahan-lahan selama beberapa dekade belakangan ini, pemisahan antara sejarah dan prasejarah sebagian besar telah dihilangkan.

Sekarang, tidak ada yang tahu pasti kapan sejarah dimulai. Secara umum sejarah diketahui sebagai ilmu yang mempelajari apa saja yang diketahui tentang masa lalu umat manusia (walau sudah hampir tidak ada pemisahan antara sejarah dan prasejarah, ada bidang ilmu pengetahuan baru yang dikenal dengan Sejarah Besar). Kini sumber-sumber apa saja yang dapat digunakan untuk mengetahui tentang sesuatu yang terjadi di masa lampau (misalnya: sejarah penceritaan, linguistik, genetika, dan lain-lain), diterima sebagai sumber yang sah oleh kebanyakan ahli sejarah.

Historiografi
Historiografi adalah adalah ilmu yang meneliti dan mengurai informasi sejarah berdasarkan sistem kepercayaan danfilsafat. Walau tentunya terdapat beberapa bias (pendapat subjektif) yang hakiki dalam semua penelitian yang bersifat historis (salah satu yang paling besar di antaranya adalah subjektivitas nasional), sejarah dapat dipelajari dari sudut pandang ideologis, misalnya: historiografi Marxisme.

Ada pula satu bentuk pengandaian sejarah (spekulasi mengenai sejarah) yang dikenal dengan sebutan "sejarah virtual" atau "sejarah kontra-faktual" (yaitu: cerita sejarah yang berlawanan -- atau kontra -- dengan fakta yang ada). Ada beberapa ahli sejarah yang menggunakan cara ini untuk mempelajari dan menjelajahi kemungkinan-kemungkinan yang ada apabila suatu kejadian tidak berlangsung atau malah sebaliknya berlangsung. Hal ini mirip dengan jenis cerita fiksi sejarah alternatif.


Metode kajian sejarah

Ahli-ahli sejarah terkemuka yang membantu mengembangkan metode kajian sejarah antara lain: Leopold von Ranke, Lewis Bernstein Namier, Geoffrey Rudolf Elton, G. M. Trevelyan, dan A. J. P. Taylor. Pada tahun 1960an, para ahli sejarah mulai meninggalkan narasi sejarah yang bersifat epik nasionalistik, dan memilih menggunakan narasi kronologis yang lebih realistik.

Ahli sejarah dari Perancis memperkenalkan metode sejarah kuantitatif. Metode ini menggunakan sejumlah besar data dan informasi untuk menelusuri kehidupan orang-orang dalam sejarah.

Ahli sejarah dari Amerika, terutama mereka yang terilhami zaman gerakan hak asasi dan sipil, berusaha untuk lebih mengikutsertakan kelompok-kelompok etnis, suku, ras, serta kelompok sosial dan ekonomi dalam kajian sejarahnya.

Dalam beberapa tahun kebelakangan ini, ilmuwan posmodernisme dengan keras mempertanyakan keabsahan dan perlu tidaknya dilakukan kajian sejarah. Menurut mereka, sejarah semata-mata hanyalah interpretasi pribadi dan subjektif atas sumber-sumber sejarah yang ada. Dalam bukunya yang berjudul In Defense of History (terj: Pembelaan akan Sejarah), Richard J. Evans, seorang profesor bidang sejarah modern dari Universitas Cambridge di Inggris, membela pentingnya pengkajian sejarah untuk masyarakat.

Belajar dari sejarah



Sejarah adalah topik ilmu pengetahuan yang sangat menarik. Tak hanya itu, sejarah juga mengajarkan hal-hal yang sangat penting, terutama mengenai: keberhasilan dan kegagalan dari para pemimpin kita, sistem perekonomian yang pernah ada, bentuk-bentuk pemerintahan, dan hal-hal penting lainnya dalam kehidupan manusia sepanjang sejarah. Dari sejarah, kita dapat mempelajari apa saja yang mempengaruhi kemajuan dan kejatuhan sebuah negara atau sebuah peradaban. Kita juga dapat mempelajari latar belakang alasan kegiatan politik, pengaruh dari filsafat sosial, serta sudut pandang budaya dan teknologi yang bermacam-macam, sepanjang zaman.

Salah satu kutipan yang paling terkenal mengenai sejarah dan pentingnya kita belajar mengenai sejarah ditulis oleh seorang filsuf dari Spanyol, George Santayana. Katanya: "Mereka yang tidak mengenal masa lalunya, dikutuk untuk mengulanginya."

Filsuf dari Jerman, Georg Wilhelm Friedrich Hegel mengemukakan dalam pemikirannya tentang sejarah: "Inilah yang diajarkan oleh sejarah dan pengalaman: bahwa manusia dan pemerintahan tidak pernah belajar apa pun dari sejarah atau prinsip-prinsip yang didapat darinya." Kalimat ini diulang kembali oleh negarawan dari Inggris Raya, Winston Churchill, katanya: "Satu-satunya hal yang kita pelajari dari sejarah adalah bahwa kita tidak benar-benar belajar darinya."

Winston Churchill, yang juga mantan jurnalis dan seorang penulis memoar yang berpengaruh, pernah pula berkata "Sejarah akan baik padaku, karena aku akan menulisnya." Tetapi sepertinya, ia bukan secara literal merujuk pada karya tulisnya, tetapi sekadar mengulang sebuah kutipan mengenai filsafat sejarah yang terkenal: "Sejarah ditulis oleh sang pemenang." Maksudnya, seringkali pemenang sebuah konflik kemanusiaan menjadi lebih berkuasa dari taklukannya. Oleh karena itu, ia lebih mampu untuk meninggalkan jejak sejarah -- dan pemelesetan fakta sejarah -- sesuai dengan apa yang mereka rasa benar.

Pandangan yang lain lagi menyatakan bahwa kekuatan sejarah sangatlah besar sehingga tidak mungkin dapat diubah oleh usaha manusia. Atau, walaupun mungkin ada yang dapat mengubah jalannya sejarah, orang-orang yang berkuasa biasanya terlalu dipusingkan oleh masalahnya sendiri sehingga gagal melihat gambaran secara keseluruhan.

Masih ada pandangan lain lagi yang menyatakan bahwa sejarah tidak pernah berulang, karena setiap kejadian sejarah adalah unik. Dalam hal ini, ada banyak faktor yang menyebabkan berlangsungnya suatu kejadian sejarah; tidak mungkin seluruh faktor ini muncul dan terulang lagi. Maka, pengetahuan yang telah dimiliki mengenai suatu kejadian di masa lampau tidak dapat secara sempurna diterapkan untuk kejadian di masa sekarang. Tetapi banyak yang menganggap bahwa pandangan ini tidak sepenuhnya benar, karena pelajaran sejarah tetap dapat dan harus diambil dari setiap kejadian sejarah. Apabila sebuah kesimpulan umum dapat dengan seksama diambil dari kejadian ini, maka kesimpulan ini dapat menjadi pelajaran yang penting. Misalnya: kinerja respon darurat bencana alam dapat terus dan harus ditingkatkan; walaupun setiap kejadian bencana alam memang, dengan sendirinya, unik.